About

Friday, October 10, 2014

Teknik Menyampaikan Presentasi yang Menarik dan Memukau

Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang presenter. Berikut ada beberapa teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang akan membuat audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda.


Menggunakan Cerita
Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens.Terlebih, jika cerita dikemas dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens.


Bagaimana menggunakan cerita dalam  presentasi?
Gunakan cerita sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun cerita yang lucu. Ketiga cerita tersebut tidak akan ditolak oleh audiens. Berceritalah dengan penuh antusias dan penghayatan.


Menggunakan Slide yang Baik dan Menarik
Slide selain berfungsi sebagai media presentasi, juga sangat efektif menjadi salah satu daya tarik dari presentasi itu sendiri.
Anda dapat mengolah slide presentasi Anda dengan gambar, grafik, video, efek suara dan animasi. Ini akan membuat presentasi Anda jauh lebih menarik, dibanding slide yang hanya berisi kalimat atau bullet point yang membosankan. Anda harus belajar bagaimana membuat slide Anda tampil beda.

Menggunakan Humor
Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan membuat audiens benar-benar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor disampaikan natural. Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu menyampaikannya senatural mungkin. Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena menggunakan humor dalam presentasi membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua presenter mampu melakukannya.

Melibatkan audiens
Perlu Anda ketahui, presentasi itu sebuah komunikasi, artinya dari awal presentasi sampai  akhir presentasi Anda harus membangun hubungan yang aktif dengan audiens. Jadi salah besar jika Anda hanya fokus pada pembukaan atau penutupan saja. Jangan sampai audiens Anda bergegas ingin pulang karena merasa presentasi Anda bukan untuk diri mereka. Banyak cara bisa Anda lakukan untuk melibatkan audiens diantaranya dengan memberikan cerita, mengajukan pertanyaan, diskusi, mengajak audiens bergerak atau melakukan jejak pendapat.

Menggunakan bahasa tubuh

Dalam presentasi, keseluruhan tubuh merupakan perangkat efektif untuk membantu presentasi kita. Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking Menjelaskan bahwa bahasa tubuh dapat mengklarifikasi dan meyakinkan ketulusan hati serta antusiasme kita kepada audiens. Menggunakan bahasa tubuh dengan efektif sangat penting untuk memperkuat kata-kata, mencerminkan perasaan dan meyakinkan. Satu hal yang tidak boleh Anda lakukan, jangan pernah merencanakan bahasa tubuh Anda atau dengan sengaja Anda buat-buat. Biarkan bahasa tubuh Anda senatural mungkin, itu akan lebih baik untuk presentasi yang menarik.


Menggunakan energi
Menjadi pembicara yang baik tidak cukup hanya menyampaikan materi secara jelas dan terstruktur, tapi juga harus melibatkan semangat dan antusiasme dalam menyampaikan meteri. Semangat dan antusiasme yang tinggi yang Anda tunjukkan, akan menular pada audiens Anda, sehingga audiens menjadi bergairah mendengarkan presentasi Anda dari awal sampai akhir.
Mungkin Anda sudah menggunakan slide presentasi dengan baik dan berkualitas. Dan itu adalah bagus, tapi ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh slide presentasi yaitu energi atau jiwa dari presentasi yaitu Anda sebagai presenter. Dan satu hal perlu Anda catat energilah yang memberikan perbedaan antara presentasi yang menarik dan membosankan.


Menggunakan jeda
Jeda adalah salah satu kombinasi penting dalam presentasi. Hampir semua pembicara hebat melakukannya. Jeda akan sangat efektif jika digunakan pada saat yang tepat. Misalnya menjelang atau setelah menyampaikan pernyataan penting. Menggunakan jeda menjelang menyampaikan pernyataan akan membuat audiens penasaran dan menunggu apa yang akan Anda sampaikan. Sedangkan menggunakan jeda setelah menyampaikan pernyataan akan membuat audiens Anda menikmati apa yang baru saja Anda sampaikan.


Menggunakan pengulangan (anaphora)
Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Martin Luther King adalah contoh presenter yang mampu menggunakan teknik pengulangan dengan baik. Dalam pidatonya ia mengulang delapan kali pada frase “I have dream”.
Anda tidak harus melakukan pengulangan sebanyak delapan kali. Tapi minimal Anda bisa melakukannya minimal tiga kali. Pilih momen yang tepat untuk melakukanya, latih ini dengan baik dan Anda akan memukau audiens dengan apa yang Anda sampaikan.


Jadi diri sendiri
Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka. Cara terbaik menjadi presenter yang  menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri sendiri.

Demikianlah beberapa teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang bisa Anda terapkan dalam presentasi Anda. Tapi perlu Anda catat, tidak ada satu pun teknik yang baik,  jika Anda tidak melakukan persiapan dengan baik. Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik mungkin dan terapkan teknik-teknik tersebut sesuai dengan tujuan presentasi Anda.

0 comments:

Post a Comment