Para murabbi harus punya visi yang jelas, di atas apa dan
untuk apa ia mentarbiyah. Kalian sebagai murabbi harus yakin dengan kejelasan
visi. Perhatikan ikatan ukhuwah. Kerana, syariah tidak akan tegak tanpa
ukhuwwah, kerana itu, ikatan ukhuwah saya namakan rukun syariah dalam buku
saya.
Masyarakat Islam yang tidak merealiasikan ukhuwah tidak akan
mampu menerapkan syariah dengan benar. Ukhuwah menenangkan hati dan mengukuhkan
kedudukan. Abdullah bin Umar berkata, “Jika saya lakukan semua bentuk
ibadah tanpa henti, tapi tidak mencintai saudara seiman, tidak ada manfaat dari
ibadah saya itu.”
Ibnu Taimiyah menyebut ukhuwah sebagai sebahagian dari akad
dalam Islam. Bahkan, dalam hadis tujuh golongan yang dinaungi Allah di Padang
Mahsyar salah satunya adalah “dua orang bersaudara kerana Allah”.
Dan, usrah dibuat untuk merealisasikan rukun ukhuwah. Dimana
di dalam usrah masing-masing ikhwah/akhwat menjadi cermin bagi yang lain.
Kerana, sebaik-baik orang adalah ketika kalian melihatnya ia mengingatkan
kalian kepada Allah.
Usrah bukan untuk mencapai ilmu semata. Kerana, kalau kita
baca buku di rumah berjam-jam, ilmu yang kita peroleh lebih banyak daripada
yang kita dapat di tatsqif usrah. Ukhwah di dalam usrah dan jamaah adalah suatu
proses yang panjang bagi membina generasi rabbani dengan shibghah Allah. Imam
Al-Banna menjelaskan tujuan jama’ah di dalam Risalah Muktamar
Khamis:
“Kita ingin mentarbiyah generasi rabbani dengan
shibghah Allah, lalu dengan shibghah Allah itu mereka memberi pengaruh positif
kepada masyarakat. Mengubah perilaku-perilaku rosak masyarakat dan membentuk
mereka menjadi para penolong-penolong (ansar) dakwah.”
Taujih dari Syeikh Juma’ah Amin buat para murabbi
(2012)
0 comments:
Post a Comment